Minggu, 17 Maret 2013

Public Speaking


Di era globalisasi dimana persaingan teknologi informasi sedang berperang tak dapat dipungkiri bahwa manusia semakin meningkat dari segi intelektual dan kontek komunikai yang semakin melaju cepat, maka disini saya mengajak mari hiasi kepribadian kita dengan mahir berkomunokasi lewat media public speaking atau anda bisa disebut speaker, adaa beberapa manfaat jika kita melakukan public speaking
1. melatih mentalitas kita
2. menjadi lebih berwibawa
3. mau menambah wawasan
4. dihargai orang
Ayoo buktikan bahwa kamu bisa menjadi pemimpin dengan kompetensi komunikasimu anda akan menjadi orang besar, komunikasi yang baik menjadi modal utama dalam bidang apapun..
semangattt

Kamis, 07 Maret 2013

Motivas1

 

Hidup Tak sekedar Di dunia

Hidup adalah sebuah mimpi ketika anda mati maka anda bangun dari mimpi itu,

artinya dalam kehidupan duniawi tak ada yang namanya keabadian kecuali Dzat Yang Maha Kuasa,

ketika anda berfikir bahwa dunia itu segalanya, maka celakalah anda, jika anda tak mampu berbagi saat anda bisa dan mampu maka rugilah anda , begitupun manusia yang diberikan nilai hidup sederhana patutlah ia mensyukuri karena itu merupakan nikmat yang luar biasa , kebahagiaan tidaklah diukur secara materi namun ketenangan hati dan pikiran senyuman kebahagaian dapat diraih ketika kita dapat bersyukur atas segala ni'mat yang telah ALLAH SWT berikan , itu artinya semua orang dapat bermimpi menjadi lebih baik tanpa harus berpatokan kepada harta dan tahta namun kemuliaan disisiNya akan anda dpatkan saat anda patuh dan taat akan segala perintahNYa, kesempurnaan hanyalah milik ALLAH SWT, jika anda sedang menghirup nafas dihari ini maka ingatlah esok anda akan melepaskan nafas itu, jika anda menggenggam harta dihari ini ingatlah bahwa esok anda diminta pertanggung jawaban, jika anda merasakan indahnya hari ini maka ingatlah bahwa anda perlu bersyukur untuk senantiasa Allah tambahkan ni'mat tersebut 

"LA ING SYAKARTUM LA AAJIDANNAKUM WALA ING KAFARTUM INNA AZDABIILASYADID."


Minggu, 03 Maret 2013




Puisi 2



Hujan Di sore hari
Serang, 23 januari 2013
Terus saja dia jatuh,
 tak bertepi saat keheningan menerpa
Melampaui daun membasahi tanah
Engkau  taburkan butiran kesejukan
Mewarnai hati dan kegundahan
Suara ramai mengundang senja
 tak usah hentikan hujan itu untuk tahu apa isi hatiku
Biarkan aku diam hanya air hujan yang akan menemaniku
Disore hari berhiaskan gundah gulana
Aku mengingatmu
Kampus  Ungu Serang, 23 januari 2013




Aku Temukan itu
Kerap aku terdiam
Melambungkan asa dalam luasnya jagad angkasa
Mengebara berayun lingkar
Tak bergerak bagai poros terhambat  benalu
Aku menemukan itu
Sungguh itu yang mencabik sanubari dalam ruang relung berkabut hitam
Aku terjerat dalam kebingungan
Tak seindah warna pelangi
Tak sebening embun
Tak  jua putih bagai awan
Namun dia hitam kelam berderit kaku
Berkarat baja tak kunjung indah menempatinya
Aku menemukan itu
Dalam renungan sejagad indonesia
  3 MARET 2013





Kunang kunang
Seberkas cahaya menghampiriku
Dan aku menyaksikannya
Dia menari dihadapanku
Seolah mengajakku untuk tersenyum
Saat senja berganti redup
Mentari pun terpejam
Dia nampak indah dipandang
Dia berkedip dalam gelapnya malam
Namun saat mentari menyapa
Dia lenyap entah kemana
Dia seperti semangatku
Kian menghilang bila jauh
Tanpa motivasimu
Dialah kunang kunang
Serang, feb 2013



Puisi

Long Distance

Aku biarkan hembusan angin menerpa

Membelai sanubari dalam diam tanpa kata

Nafas perlahan menguntai harapan
Aku lukiskan senyumu
Dalam gelap mata terpejam
Saat butiran kelopak  mawar merekah
Embun bening tersenyum di pucuk daun
Hingga mentari kembali ke upuk barat
Aku tetap menantimu
Long distance
Diriku hadir disini
Dirimu hadir disana
Sejauh pandangan mataku
Namun sedekat hati bersamamu
FudholyAllfadz
Serang,17 feb,2012
 






Ilmu Tasawuf

Syekh Nawawi Dan Ilmu Tasawufnya

Dalam bidang tasawuf saja kita bisa menyaksikan betapa Syekh Nawawi banyak mempengaruhi wacana penafsiran sufistik di Indonesia. Pesantren yang menjadi wahana penyebaran ide penafsiran Nawawi memang selain mejadi benteng penyebaran ajaran tasawuf dan tempat pengajaran kitab kuning juga merupakan wahana sintesis dari dua pergulatan antara tarekat heterodoks versus tarekat ortodoks di satu sisi dan pergulatan antara gerakan fiqh versus gerakan tasawuf di sisi lain.

Karya-karnya di bidang tasawuf cukup mempunyai konstribusi dalam melerai dua arus tasawuf dan fiqh tersebut. Dalam hal ini Nawawi, ibarat al-Ghazali, telah mendamaikan dua kecenderungan ekstrim antara tasawuf yang menitik beratkan emosi di satu sisi dan fiqh yang cenderung rasionalistik di sisi 

TENTANG TASAWUF SYEKH NAWAWI

Kami ulangi pendapat Syaikh Nawawi untuk penegasan bagi ulama-ulama zaman sekarang bahwa
“Tasawuf berarti pembinaan etika (Adab). Penguasaan ilmu lahiriah semata tanpa penguasaan ilmu batin akan berakibat terjerumus dalam kefasikan, sebaliknya seseorang berusaha menguasai ilmu batin semata tanpa dibarengi ilmu lahir akan terjerumus ke dalam zindiq. Jadi keduanya tidak dapat dipisahkan dalam upaya pembinaan etika atau moral (Adab)”.
Pandangan Syaikh Nawawi sesuai dengan
Berkata Imam Malik Rahimahullahu yang artinya: “Barangsiapa berfiqih (syariat) dan tidak bertasawuf maka ia jadi fasik. Barangsiapayang bertasawuf (hakikat) tanpa fiqih maka ia adalah kafir zindik.”
Semakin jelaslah bahwa Tasawuf dalam Islam adalah merupakan salah satu tonggak Islam yakni tentang Ihsan atau akhlak, pembinaan etika atau moral.
Dari dahulu orang-orang yang keras permusuhannya dengan orang beriman yakni orang Yahudi dan Orang Musyrik berupaya untuk menjauhkan Tasawuf dalam Islam atau tentang Ihsan atau tentang akhlakul karimah. Dalam cuplikan diatas terlihat upaya pemerintah Belanda untuk mendapatkan sokongan dari Sayyid Ustman bin Yahya untuk mendapatkan fatwa pelarangan tarekat atau penetapan Tarekat atau Tasawuf sebagai ajaran sesat (“sistem yang durhaka”)
Padahal kesempurnaan seorang muslim adalah dengan mengamalkan Tasawuf dalam Islam atau tentang Ihsan atau tentang akhlak yang merupakan misi utama Rasulullah,
“Sesungguhnya aku diutus (Allah) untuk menyempurnakan Akhlak.” (HR Ahmad).
Sebagaimana firman Allah ta’ala yang artinya,
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu uswah hasanah (suri tauladan yang baik) bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (Rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Q.S Al-Ahzab : 21)
Allah ta’ala menegaskan bahwa, “dia banyak menyebut Allah”. Itulah ilmu batin yang dapat diperoleh melalui proses dzikr, muraqabah dan musyahadah sehingga mencapai derajat ‘Arif.
Sedangkan apa yang terjadi sekarang di wilayah kerajaan Saudi setelah pemahaman agama menjadi tunggal/seragam dalam pemahaman Wahabi/Salafi mereka resmi memasukkan dalam kurikulum pendidikan, bahwa Tasawuf adalah sesat.
Berikut cuplikan makalah Abuya Prof. DR. Assayyid Muhammad bin Alwi Almaliki Alhasani untuk Pertemuan Nasional dan Dialog Pemikiran Kedua pada tanggal 5 s.d. 9 Dzulqo’dah 1424 H di Makkah al Mukarromah.
Pembagian Klaim Syirik & Kufur kepada Kelompok–Kelompok Islam dalam Kurikulum Pembelajaran, dalam pertemuan dan kesempatan yang baik ini, saya ingin mengingatkan kepada Anda sekalian tentang sebagian kurikulum sekolah, khususnya materi tauhid.
Dalam materi tersebut terdapat pengafiran, tuduhan syirik dan sesat terhadap kelompok-kelompok Islam sebagaimana dalam kurikulum tauhid kelas tiga Tsanawiy (SLTP) cetakan tahun 1424 Hijriyyah yang berisi klaim dan pernyataan bahwa kelompok Shuufiyyah (aliran–aliran tashowwuf ) adalah syirik dan keluar dari agama.


Menyingkir ke Mekah, belajar kembali dan mengajar

Sebagai intelektual yang memiliki komitmen tinggi terhadap prinsip-prinsip keadilan dan kebenaran, apa boleh buat Syaikh Nawawi terpaksa menyingkir ke Negeri Mekah, tepat ketika perlawanan Pangeran Diponegoro padam pada tahun 1830 M. Ulama Besar ini di masa mudanya juga menularkan semangat Nasionalisme dan Patriotisme di kalangan Rakyat Indonesia. Begitulah pengakuan Snouck Hourgronje. Begitu sampai di Mekah beliau segera kembali memperdalam ilmu agama kepada guru-gurunya. Beliau tekun belajar selama 30 tahun, sejak tahun 1830 hingga 1860 M. Ketika itu memang beliau berketepatan hati untuk mukim di tanah suci, satu dan lain hal untuk menghindari tekanan kaum penjajah Belanda. Nama beliau mulai masyhur ketika menetap di Syi'ib ‘Ali, Mekah. Beliau mengajar di halaman rumahnya. Mula-mula muridnya cuma puluhan, tapi makin lama makin jumlahnya kian banyak. Mereka datang dari berbagai penjuru dunia. Maka jadilah Syaikh Nawawi al-Bantani al-Jawi sebagai ulama yang dikenal piawai dalam ilmu agama, terutama tentang tauhid, fiqih, tafsir, dan tasawwuf.

Karya-Karya  Syek Nawawi Seputar Ilmu Tasawuf

Kepakaran beliau tidak diragukan lagi. Ulama asal Mesir, Syaikh 'Umar 'Abdul Jabbâr dalam kitabnya "al-Durûs min Mâdhi al-Ta’lîm wa Hadlirih bi al-Masjidil al-Harâm” (beberapa kajian masa lalu dan masa kini tentang Pendidikan Masa kini di Masjidil Haram) menulis bahwa Syaikh Nawawi sangat produktif menulis hingga karyanya mencapai seratus judul lebih, meliputi berbagai disiplin ilmu. Banyak pula karyanya yang berupa syarah atau komentar terhadap kitab-kitab klasik. Sebagian dari karya-karya Syaikh Nawawi di antaranya adalah sebagai berikut:
  1. al-Tsamâr al-Yâni’ah syarah al-Riyâdl al-Badî’ah
  2. al-‘Aqd al-Tsamîn syarah Fath al-Mubîn
  3. Sullam al-Munâjah syarah Safînah al-Shalâh
  4. Baĥjah al-Wasâil syarah al-Risâlah al-Jâmi’ah bayn al-Usûl wa al-Fiqh wa al-Tasawwuf
  5. al-Tausyîh/ Quwt al-Habîb al-Gharîb syarah Fath al-Qarîb al-Mujîb
  6. Niĥâyah al-Zayyin syarah Qurrah al-‘Ain bi Muĥimmâh al-Dîn
  7. Marâqi al-‘Ubûdiyyah syarah Matan Bidâyah al-Ĥidâyah
  8. Nashâih al-‘Ibâd syarah al-Manbaĥâtu ‘ala al-Isti’dâd li yaum al-Mi’âd
  9. Salâlim al-Fadhlâ΄ syarah Mandhûmah Ĥidâyah al-Azkiyâ΄
10.  Qâmi’u al-Thugyân syarah Mandhûmah Syu’bu al-Imân
11.  al-Tafsir al-Munîr li al-Mu’âlim al-Tanzîl al-Mufassir ‘an wujûĥ mahâsin al-Ta΄wil musammâ Murâh Labîd li Kasyafi Ma’nâ Qur΄an Majîd
12.  Kasyf al-Marûthiyyah syarah Matan al-Jurumiyyah
13.  Fath al-Ghâfir al-Khathiyyah syarah Nadham al-Jurumiyyah musammâ al-Kawâkib al-Jaliyyah
14.  Nur al-Dhalâm ‘ala Mandhûmah al-Musammâh bi ‘Aqîdah al-‘Awwâm
15.  Tanqîh al-Qaul al-Hatsîts syarah Lubâb al-Hadîts
16.  Madârij al-Shu’ûd syarah Maulid al-Barzanji
17.  Targhîb al-Mustâqîn syarah Mandhûmah Maulid al-Barzanjî
18.  Fath al-Shamad al ‘Âlam syarah Maulid Syarif al-‘Anâm
19.  Fath al-Majîd syarah al-Durr al-Farîd
20.  Tîjân al-Darâry syarah Matan al-Baijûry
21.  Fath al-Mujîb syarah Mukhtashar al-Khathîb
22.  Murâqah Shu’ûd al-Tashdîq syarah Sulam al-Taufîq
23.  Kâsyifah al-Sajâ syarah Safînah al-Najâ
24.  al-Futûhâh al-Madaniyyah syarah al-Syu’b al-Îmâniyyah
25.  ‘Uqûd al-Lujain fi Bayân Huqûq al-Zaujain
26.  Qathr al-Ghais syarah Masâil Abî al-Laits
27.  Naqâwah al-‘Aqîdah Mandhûmah fi Tauhîd
28.  al-Naĥjah al-Jayyidah syarah Naqâwah al-‘Aqîdah
29.  Sulûk al-Jâdah syarah Lam’ah al-Mafâdah fi bayân al-Jumu’ah wa almu’âdah
30.  Hilyah al-Shibyân syarah Fath al-Rahman
31.  al-Fushûsh al-Yâqutiyyah ‘ala al-Raudlah al-Baĥîyyah fi Abwâb al-Tashrîfiyyah
32.  al-Riyâdl al-Fauliyyah
33.  Mishbâh al-Dhalâm’ala Minĥaj al-Atamma fi Tabwîb al-Hukm
34.  Dzariyy’ah al-Yaqîn ‘ala Umm al-Barâĥîn fi al-Tauhîd
35.  al-Ibrîz al-Dâniy fi Maulid Sayyidina Muhammad al-Sayyid al-Adnâny
36.  Baghyah al-‘Awwâm fi Syarah Maulid Sayyid al-Anâm
37.  al-Durrur al-Baĥiyyah fi syarah al-Khashâish al-Nabawiyyah
38.  Lubâb al-bayyân fi ‘Ilmi Bayyân.[4]
Karya tafsirnya, al-Munîr, sangat monumental, bahkan ada yang mengatakan lebih baik dari Tafsîr Jalâlain, karya Imâm Jalâluddîn al-Suyûthi dan Imâm Jalâluddîn al-Mahâlli yang sangat terkenal itu. Sementara Kâsyifah al-Sajâ syarah merupakan syarah atau komentar terhadap kitab fiqih Safînah al-Najâ, karya Syaikh Sâlim bin Sumeir al-Hadhramy. Para pakar menyebut karya beliau lebih praktis ketimbang matan yang dikomentarinya. Karya-karya beliau di bidang Ilmu Akidah misalnya Tîjân al-Darâry, Nûr al-Dhalam, Fath al-Majîd. Sementara dalam bidang Ilmu Hadits misalnya Tanqih al-Qaul. Karya-karya beliau di bidang Ilmu Fiqih yakni Sullam al-Munâjah, Niĥâyah al-Zain, Kâsyifah al-Sajâ. Adapun Qâmi’u al-Thugyân, Nashâih al-‘Ibâd dan Minhâj al-Raghibi merupakan karya tasawwuf. Ada lagi sebuah kitab fiqih karya beliau yang sangat terkenal di kalangan para santri pesantren di Jawa, yaitu Syarah ’Uqûd al-Lujain fi Bayân Huqûq al-Zaujain. Hampir semua pesantren memasukkan kitab ini dalam daftar paket bacaan wajib, terutama di Bulan Ramadhan. Isinya tentang segala persoalan keluarga yang ditulis secara detail. Hubungan antara suami dan istri dijelaskan secara rinci. Kitab yang sangat terkenal ini menjadi rujukan selama hampir seabad. Tapi kini, seabad kemudian kitab tersebut dikritik dan digugat, terutama oleh kalangan muslimah. Mereka menilai kandungan kitab tersebut sudah tidak cocok lagi dengan perkembangan masa kini. Tradisi syarah atau komentar bahkan kritik mengkritik terhadap karya beliau, tentulah tidak mengurangi kualitas kepakaran dan intelektual beliau.[5]

Wafat

Masa selama 69 tahun mengabdikan dirinya sebagai guru Umat Islam telah memberikan pandangan-pandangan cemerlang atas berbagai masalah umat Islam. Syaikh Nawawi wafat di Mekah pada tanggal 25 syawal 1314 H/ 1897 M. Tapi ada pula yang mencatat tahun wafatnya pada tahun 1316 H/ 1899 M. Makamnya terletak di pekuburan Ma'la di Mekah. Makam beliau bersebelahan dengan makam anak perempuan dari Sayyidina Abu Bakar al-Siddiq, Asma΄ binti Abû Bakar al-Siddîq.[9]